Kamis, 19 Februari 2015

makalah filsafat pendidikan




1 DESEMBER 2014
MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN
Wawasan tentang Filsafat Pendidikan



Disusun Oleh:
Yova Yoverina (1305040)
13 BKT 09

Dosen Pembimbing :
Dra. Nurasma, M.Pd



PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG




A.   Pengertian Filsafat Pendidikan
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani. Kata ini berasal dari kata “ philoshophia” yang berarti cinta pengetahuan. Terdiri dari kata “ philos “ yang berarti cinta, senang ddan suka serta kata “ shophia “ berarti pengetahuan, hikmah, dan kebijaksanaan (Hamdani Ali, 1986 : 1986 : 7). Hasan shadily (1984 : 9) mengatakan bahwa filsafat menurut asal katanya adalah cinta akan kebenaran. Dengan demikian, dapat ditarik pengertian bahwa filsafat adalah cintapada ilmu pengetahuan atau kebenaran, suka pada hikmah an kebijaksanaan. Jadi, orang yang berfilsafat adalah orang yang mencintai kebenaran, berilmu pengetahuan, ahli hikmah dan kebijaksanaan.
Ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya, menurut Al- Syabani (1979: 36), bahwa filsafat pendidikan adalah aktivitas pikiran yang teratur, yang menjadi filsafta sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan, dan memadukan proses pendidikan.
Untuk mendapatkan pengertian filsafat pendidikan yang lebih sempurna (jelas), lebih baiknya kita melihat proses pendidikan merupakan rangkaian usaha untuk kehidupan pribadinyasebagai makhluk individu dan makhluk social serta dalam hubungannya dengan alam sekitarnya agar menjadi pribadi yang bertanggung jawab.
Dengan demikian, dapat kita tarik kesimpulan bahwa filsafat pendidikan sebagai ilmu pengetahuan normative dalam bidang pendidikan merumuskan kaidah-kaidah, norma-norma atau ukuran tingkah laku perbuatan yang sebenarnya dilaksanakan oleh manusia dalam hidup dan kehidupan yang sebenarnya dalam hidup dan kehidupan.
Menurut John Dewey, filsafta pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik yang menyangkut daya piker (intelektual) maupun daya perasaan (emosional) menuju tabiat manusia.
Menurut Imam Barnadib filsafat pendidikan merupakan ilmu  yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam bidang pendidikan.
Baginya filsafat pendidikan merupakan aplikasi suatu analisis filosof terhadap pendidikan.
Hubungan-hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan:
·         Filsafat mempunyai objek lebih luas, sifatnya universal, sedangkan filsafat pendidikan objeknya terbatas dalam dunia filsafat pendidikan saja.
·         Filsafat tidak hanya melahirkan sains atau pengatahuan baru, melainkan juga melahirkan filsafat pendidikan.
·         Filsafat memberikan sintesis kepada filsafat pendidikan yang khusus, mempersatukan dan mengkoordinasikan.
B.   Subjek dan  Objek Filsafat Pendidikan
Subjek filsafat adalah seseorang yang berfikir/memikirkan hakikat sesuatu dengan sungguh-sungguh dan mendalam seperti halnya pengetahuan, maka filsafat pun (sudut pandang). Ada beberapa objek yang dikaji oleh filsafat.
1.      Objek Material yaitu segala sesuatau yang realitas
a.      Ada yang harus ada, disebut dengan absolute/mutlak yaitu Tuhan Pencipta
b.      Ada yang tidak harus ada, disebut dengan tidak mutlak, ada yang relative (nisby) , bersifat tidak kekal yaitu ada yang diciptakan oleh ada yang mutlak (Tuhan Pencipta Alam Semesta).
2.      Objek Formal / Sudut Pandang
Filsafat itu dapat dikatakan bersifat non-pragmentaris, karena filsafat mencari realitas secara luas dan mendalam. Sebagai konsekuensi pemikiran ini, maka seluruh pengalaman-pengalaman menusia dalam semua instansi yaitu etika, estetika, teknik, ekonomi, social, budaya, religious dll, haruslah dibawa kepada filsafat dalam pengartian realita.
C.    Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan
Secara makro (umum) apa yang menjadi objek pemikiran filsafat, yaitu dalam ruang lingkup yang menjangkau permasalahan kehidupan manusia, alam semesta dan sekitarnya adalah objek pemikiran filsafat pendidikan meliputi:
§  Merumuskan secara tegas sifat hakikat pendidikan (The Nature of Education )
§  Merumuskan sifat hakikat manusia, sebagai subjek dan objek pendidikan (The Nature of Man)
§  Merumuskan secara tegas hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, agama dan kebudayaan.
§  Merumuskan hubungan antara hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan dan teori pendidikan.
§  Merumuskan hubungan antara filsafat Negara (ideologi) , filsafat pendidikan dan politk pendidikan (system pendidikan).
§  Merumuskan system nilai-nilai, norma-norma / isi moral pendidikan yang merupakan tujuan pendidikan.
D.   Kedudukan Filsafat Pendidikan dalam konteks Pendidikan
Keberadaan filsafat pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup dan penghidupan manusia pada umumnya dan manusia yang berprediket pendidikan atau guru khususnya.
Kedudukan filsafat dalam pendidikan merupakan fondasi yang tidak dapat diganti oleh mata kuliah dasar lainnya. Filsafat merupakan sumber nilai dan norma hidup yang menentukan warna dan martabat hidup manusia. Sementara guru adalah pelaksana kegiatan penanaman nilai dan norma pendidikan tersebut. Sumber-sumber  dasar dan pedoman yang menentukan arah  dan tujuan nilai secara normative itu akan ditanamkan dengan jalan mendidiknya (saifullah : 1982).
Filsafat merupakan pandangan hidup menentukan hidup dan arah dan tujuan proses pendidikan, karena itu filsafat dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. Pendidikan itu pada hakikatnya adalah proses perwarisan nilai-nilai filsafat yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupan yang lebih baik dari keadaan sebelumnya, sebagai seorang pendidik atau calon pendidik diharapkan terlebih dahulu belajar filsafat pendidikan agar dapat mentransfer nilai-nilai dan norma yang terkandung dalam filsafat.
E.    Kedudukan Ilmu, Filsafat dan Agama
Ilmu, filsafat dan agama mempunyai hubungan yang terkait dan refliktif dengan manusia. Dikatakan terkait semua itu karena ketiganya tidak dapat bergerak dan berkembang apabila tidak ada tiga alat dan tenaga utama yang berada di dalam diri manusia. Tiga alat dan tenaga utama manusia adalah akal, piker, rasa dan keyakinan. Sehingga dengan ketiga hal tersebut manusia dapat mencapai kebahagiaan bagi dirinya.
Ilmu dan filsafat dapat bergerak dan berkembang berkat adanya keyakinan. Juga agama dapat bergerak dan berkembang berkat adanya keyakinan. Akan tetapi ketiga alat dan tenaga utama tersebut tidak dapat berhubungan dengan ilmu, filsafat, dan agama apabila tidak didorong dan dijalankan oleh kemauan manusia yang merupakan tenaga tersendiri yang terdapat dalam diri manusia.
Dikatakan reflektif, karna ilmu, filsafat, dan agama baru dapat dirasaka (diketahui) faedahnya/manfaatnya dalam kehidupan manusia, apabila ketiganya merefleksi (lewat pantul diri) dalam diri manusia.
Ilmu mendasarkan pada akal piker lewat pengalaman dan indra, dan filsafat mendasarkan pada otoritas akal murni secara bebas dalam penyelidikan terhadap kenyataan dan pengalaman terutama dikaitkan dengan kehidupan manusia. Sedangkan agama mendasarkan pada otoritas wahyu,. Harap dibedakan agama yang berasal dari pertumbuhan dan perkembangan filsafat yang mendasarkan pada konsep-konsep tentang moral.
Menurut Prof. Nasroen. SH. Mengemukakan bahwa filsafat yang sejati haruslah berdasarkan pada agama. Apabila filsafat tidak berdasarkan pada agama dan filsafat hanya semata-mata berdasarkan atas akal piker saja. Filsafat tersebut tidak akan memuat kebenaran objektif karena yang memberikan penerangan dan putusan adalah akal pikiran. Sementara itu, kesanggupan akal pikiran terbatas sehingga filsafat yang hanya berdasarkan pada akal piker semata-mata akan tidak sanggup memberikan kepuasaan bagi manusia, terutama dalam rangka pemahamannya terhadap yang ghaib.
Daftar Pustaka
Jalaluddin, dkk.2012.Filsafat Pendidikan.Jakarta.PT Raja Grafindo Persada.
Achmadi, Asmoro.2010.Filsafat Umum.Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.
Ihsan, Fuad.2010.Filsafat Ilmu.Jakarta.Rineka Cipta

























Kata Pengantar
          Puji syukur penulis ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan makalah ini.
          Salawat beriring salam tidak lupa penulis untukkan buat nabi kita Nabi Muhammad S.A.W yang telah memberikan kita dua pedoman hidup yaitu Al - Quran dan Sunnah agar kita meraih kemenangan. Amin yarobbal alamin.
          Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan makalah yang berjudul “ Wawasan Tentang Filsafat Pendidikan “ untuk melengkapi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan dibawah bimbingan ibu dosen Nur Asma,
          Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritikan yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini, semoga makalah ini bisa menjadi bahan yang berkualitas.
          Demikianlah penulis sampaikan atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.




Bukittinggi, Desember 2014
Penulis






A. Latar belakang
Berbicara tentang filsafat, kita harus tahu terlebih dahulu apa arti filsafat itu sendiri. Kata filsafat atau falsafat, berasal dari bahasa yunani philoshophia yang banyak diperoleh pengertian-pengertian, baik secara harfiah atau etimologi. Terdiri dari kata philos yang berarti cinta, gemar, suka dan kata Sophia berarti pengetahuan, hikmah dan kebijaksanaan. Filsafat menurut arti katanya dapat diartikan sebagai cinta, cinta kepada ilmu pengetahuan atau kebenaran, suka kepada hikmah dan kebijaksanaan. Didalam filsafat pendidikan, akan kita jumpai berbagai macam hal yang baru yang tentunya akan menambah wawasan keilmuaan kita. Pendidikan merupakan salah satu bidang ilmu, sama halnya dengan ilmu-ilmu lain. Pendidikan lahir dari induknya yaitu filsafat, sejalan dengan proses perkembangan ilmu, ilmu pendidikan juga lepas secara perlahan-lahan dari induknya. Pendidikan berada bersama dengan filsafat, sebab filsafat tidak pernah bisa membebaskan diri dengan pembentukan manusia. Filsafat pendidikan ialah aktifitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat tersebut sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan dan ,memadukan proses pendidikan. Artinya bahwa filsafat pendidikan dapat menjelaskan nilai - nilai dan maklumat-maklumat. Yang dipercayakan untuk mencapainya. Dan didalam makalah yang singkat ini akan diterangkan tentang pengertian filsafat pendidikan, subjek / objek filsafat, dan ruang lingkup filsafat pendidikan.

B. Rumusan masalah
Dari latar belakang yang di tulis di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Jelaskan pengertian filsafat pendidikan?
2. Jelaskan subjek/ objek filsafat
3. Jelaskan ruang lingkup filsafat pendidikan?

 C. Tujuan
Berdasarkan rumusaan masalah yang di paparkan di atas, maka penulis mempunyai tujuan yang inggin di capai dalam penulisan makalah ini, antara lain:
1. Memahami arti filsafat pendidikan
2. Memahami  subjek/objek filsafat
3. Memahami  ruang lingkup filsafat pendidikan








Tidak ada komentar:

Posting Komentar