1
DESEMBER 2014
|
MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN
|
Wawasan tentang Filsafat Pendidikan
|
Disusun Oleh:
|
Yova Yoverina (1305040)
|
13 BKT 09
Dosen Pembimbing :
Dra. Nurasma,
M.Pd
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
A. Pengertian
Filsafat Pendidikan
Kata filsafat
berasal dari bahasa Yunani. Kata ini berasal dari kata “ philoshophia” yang
berarti cinta pengetahuan. Terdiri dari kata “ philos “ yang berarti cinta,
senang ddan suka serta kata “ shophia “ berarti pengetahuan, hikmah, dan
kebijaksanaan (Hamdani Ali, 1986 : 1986 : 7). Hasan shadily (1984 : 9)
mengatakan bahwa filsafat menurut asal katanya adalah cinta akan kebenaran.
Dengan demikian, dapat ditarik pengertian bahwa filsafat adalah cintapada ilmu
pengetahuan atau kebenaran, suka pada hikmah an kebijaksanaan. Jadi, orang yang
berfilsafat adalah orang yang mencintai kebenaran, berilmu pengetahuan, ahli
hikmah dan kebijaksanaan.
Ada beberapa ahli
yang mengemukakan pendapatnya, menurut Al- Syabani (1979: 36), bahwa filsafat
pendidikan adalah aktivitas pikiran yang teratur, yang menjadi filsafta sebagai
jalan untuk mengatur, menyelaraskan, dan memadukan proses pendidikan.
Untuk mendapatkan
pengertian filsafat pendidikan yang lebih sempurna (jelas), lebih baiknya kita
melihat proses pendidikan merupakan rangkaian usaha untuk kehidupan
pribadinyasebagai makhluk individu dan makhluk social serta dalam hubungannya
dengan alam sekitarnya agar menjadi pribadi yang bertanggung jawab.
Dengan demikian,
dapat kita tarik kesimpulan bahwa filsafat pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
normative dalam bidang pendidikan merumuskan kaidah-kaidah, norma-norma atau
ukuran tingkah laku perbuatan yang sebenarnya dilaksanakan oleh manusia dalam
hidup dan kehidupan yang sebenarnya dalam hidup dan kehidupan.
Menurut John
Dewey, filsafta pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang
fundamental, baik yang menyangkut daya piker (intelektual) maupun daya perasaan
(emosional) menuju tabiat manusia.
Menurut Imam
Barnadib filsafat pendidikan merupakan ilmu
yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam
bidang pendidikan.
Baginya filsafat
pendidikan merupakan aplikasi suatu analisis filosof terhadap pendidikan.
Hubungan-hubungan
filsafat dengan filsafat pendidikan:
·
Filsafat mempunyai objek lebih luas, sifatnya universal,
sedangkan filsafat pendidikan objeknya terbatas dalam dunia filsafat pendidikan
saja.
·
Filsafat tidak hanya melahirkan sains atau pengatahuan
baru, melainkan juga melahirkan filsafat pendidikan.
·
Filsafat memberikan sintesis kepada filsafat pendidikan
yang khusus, mempersatukan dan mengkoordinasikan.
B. Subjek dan Objek Filsafat Pendidikan
Subjek filsafat
adalah seseorang yang berfikir/memikirkan hakikat sesuatu dengan
sungguh-sungguh dan mendalam seperti halnya pengetahuan, maka filsafat pun
(sudut pandang). Ada beberapa objek yang dikaji oleh filsafat.
1. Objek Material yaitu
segala sesuatau yang realitas
a. Ada yang harus
ada, disebut dengan absolute/mutlak yaitu Tuhan Pencipta
b. Ada yang tidak
harus ada, disebut dengan tidak mutlak, ada yang relative (nisby) , bersifat
tidak kekal yaitu ada yang diciptakan oleh ada yang mutlak (Tuhan Pencipta Alam
Semesta).
2. Objek Formal /
Sudut Pandang
Filsafat itu dapat dikatakan bersifat non-pragmentaris,
karena filsafat mencari realitas secara luas dan mendalam. Sebagai konsekuensi
pemikiran ini, maka seluruh pengalaman-pengalaman menusia dalam semua instansi
yaitu etika, estetika, teknik, ekonomi, social, budaya, religious dll, haruslah
dibawa kepada filsafat dalam pengartian realita.
C. Ruang Lingkup
Filsafat Pendidikan
Secara makro (umum)
apa yang menjadi objek pemikiran filsafat, yaitu dalam ruang lingkup yang
menjangkau permasalahan kehidupan manusia, alam semesta dan sekitarnya adalah
objek pemikiran filsafat pendidikan meliputi:
§
Merumuskan secara tegas sifat hakikat pendidikan (The
Nature of Education )
§
Merumuskan sifat hakikat manusia, sebagai subjek dan objek
pendidikan (The Nature of Man)
§
Merumuskan secara tegas hubungan antara filsafat, filsafat
pendidikan, agama dan kebudayaan.
§
Merumuskan hubungan antara hubungan antara filsafat, filsafat
pendidikan dan teori pendidikan.
§
Merumuskan hubungan antara filsafat Negara (ideologi) ,
filsafat pendidikan dan politk pendidikan (system pendidikan).
§
Merumuskan system nilai-nilai, norma-norma / isi moral
pendidikan yang merupakan tujuan pendidikan.
D. Kedudukan
Filsafat Pendidikan dalam konteks Pendidikan
Keberadaan
filsafat pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup dan
penghidupan manusia pada umumnya dan manusia yang berprediket pendidikan atau
guru khususnya.
Kedudukan
filsafat dalam pendidikan merupakan fondasi yang tidak dapat diganti oleh mata
kuliah dasar lainnya. Filsafat merupakan sumber nilai dan norma hidup yang
menentukan warna dan martabat hidup manusia. Sementara guru adalah pelaksana
kegiatan penanaman nilai dan norma pendidikan tersebut. Sumber-sumber dasar dan pedoman yang menentukan arah dan tujuan nilai secara normative itu akan
ditanamkan dengan jalan mendidiknya (saifullah : 1982).
Filsafat
merupakan pandangan hidup menentukan hidup dan arah dan tujuan proses
pendidikan, karena itu filsafat dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat
erat. Pendidikan itu pada hakikatnya adalah proses perwarisan nilai-nilai
filsafat yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupan yang
lebih baik dari keadaan sebelumnya, sebagai seorang pendidik atau calon
pendidik diharapkan terlebih dahulu belajar filsafat pendidikan agar dapat
mentransfer nilai-nilai dan norma yang terkandung dalam filsafat.
E. Kedudukan Ilmu,
Filsafat dan Agama
Ilmu, filsafat
dan agama mempunyai hubungan yang terkait dan refliktif dengan manusia.
Dikatakan terkait semua itu karena ketiganya tidak dapat bergerak dan
berkembang apabila tidak ada tiga alat dan tenaga utama yang berada di dalam
diri manusia. Tiga alat dan tenaga utama manusia adalah akal, piker, rasa dan
keyakinan. Sehingga dengan ketiga hal tersebut manusia dapat mencapai
kebahagiaan bagi dirinya.
Ilmu dan filsafat
dapat bergerak dan berkembang berkat adanya keyakinan. Juga agama dapat
bergerak dan berkembang berkat adanya keyakinan. Akan tetapi ketiga alat dan
tenaga utama tersebut tidak dapat berhubungan dengan ilmu, filsafat, dan agama
apabila tidak didorong dan dijalankan oleh kemauan manusia yang merupakan
tenaga tersendiri yang terdapat dalam diri manusia.
Dikatakan
reflektif, karna ilmu, filsafat, dan agama baru dapat dirasaka (diketahui)
faedahnya/manfaatnya dalam kehidupan manusia, apabila ketiganya merefleksi
(lewat pantul diri) dalam diri manusia.
Ilmu mendasarkan
pada akal piker lewat pengalaman dan indra, dan filsafat mendasarkan pada
otoritas akal murni secara bebas dalam penyelidikan terhadap kenyataan dan
pengalaman terutama dikaitkan dengan kehidupan manusia. Sedangkan agama
mendasarkan pada otoritas wahyu,. Harap dibedakan agama yang berasal dari
pertumbuhan dan perkembangan filsafat yang mendasarkan pada konsep-konsep
tentang moral.
Menurut Prof.
Nasroen. SH. Mengemukakan bahwa filsafat yang sejati haruslah berdasarkan pada
agama. Apabila filsafat tidak berdasarkan pada agama dan filsafat hanya
semata-mata berdasarkan atas akal piker saja. Filsafat tersebut tidak akan
memuat kebenaran objektif karena yang memberikan penerangan dan putusan adalah
akal pikiran. Sementara itu, kesanggupan akal pikiran terbatas sehingga
filsafat yang hanya berdasarkan pada akal piker semata-mata akan tidak sanggup
memberikan kepuasaan bagi manusia, terutama dalam rangka pemahamannya terhadap
yang ghaib.
Daftar Pustaka
Jalaluddin,
dkk.2012.Filsafat Pendidikan.Jakarta.PT
Raja Grafindo Persada.
Achmadi, Asmoro.2010.Filsafat Umum.Jakarta. PT Raja Grafindo
Persada.
Ihsan, Fuad.2010.Filsafat Ilmu.Jakarta.Rineka Cipta
Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan kehadiran
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menyelesaikan penulisan makalah ini.
Salawat beriring salam tidak lupa
penulis untukkan buat nabi kita Nabi Muhammad S.A.W yang telah memberikan kita
dua pedoman hidup yaitu Al - Quran dan Sunnah agar kita meraih kemenangan. Amin
yarobbal alamin.
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan makalah yang
berjudul “ Wawasan Tentang Filsafat Pendidikan “ untuk melengkapi tugas mata
kuliah Filsafat Pendidikan dibawah bimbingan ibu dosen Nur Asma,
Penulis menyadari bahwa makalah ini
jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritikan yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini, semoga makalah ini bisa menjadi
bahan yang berkualitas.
Demikianlah penulis sampaikan atas
perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.
Bukittinggi, Desember
2014
Penulis
A. Latar belakang
Berbicara tentang filsafat, kita harus tahu terlebih dahulu apa arti filsafat itu sendiri. Kata filsafat atau falsafat, berasal dari bahasa yunani philoshophia yang banyak diperoleh pengertian-pengertian, baik secara harfiah atau etimologi. Terdiri dari kata philos yang berarti cinta, gemar, suka dan kata Sophia berarti pengetahuan, hikmah dan kebijaksanaan. Filsafat menurut arti katanya dapat diartikan sebagai cinta, cinta kepada ilmu pengetahuan atau kebenaran, suka kepada hikmah dan kebijaksanaan. Didalam filsafat pendidikan, akan kita jumpai berbagai macam hal yang baru yang tentunya akan menambah wawasan keilmuaan kita. Pendidikan merupakan salah satu bidang ilmu, sama halnya dengan ilmu-ilmu lain. Pendidikan lahir dari induknya yaitu filsafat, sejalan dengan proses perkembangan ilmu, ilmu pendidikan juga lepas secara perlahan-lahan dari induknya. Pendidikan berada bersama dengan filsafat, sebab filsafat tidak pernah bisa membebaskan diri dengan pembentukan manusia. Filsafat pendidikan ialah aktifitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat tersebut sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan dan ,memadukan proses pendidikan. Artinya bahwa filsafat pendidikan dapat menjelaskan nilai - nilai dan maklumat-maklumat. Yang dipercayakan untuk mencapainya. Dan didalam makalah yang singkat ini akan diterangkan tentang pengertian filsafat pendidikan, subjek / objek filsafat, dan ruang lingkup filsafat pendidikan.
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang yang di tulis di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Jelaskan pengertian filsafat pendidikan?
2. Jelaskan subjek/ objek filsafat
Berbicara tentang filsafat, kita harus tahu terlebih dahulu apa arti filsafat itu sendiri. Kata filsafat atau falsafat, berasal dari bahasa yunani philoshophia yang banyak diperoleh pengertian-pengertian, baik secara harfiah atau etimologi. Terdiri dari kata philos yang berarti cinta, gemar, suka dan kata Sophia berarti pengetahuan, hikmah dan kebijaksanaan. Filsafat menurut arti katanya dapat diartikan sebagai cinta, cinta kepada ilmu pengetahuan atau kebenaran, suka kepada hikmah dan kebijaksanaan. Didalam filsafat pendidikan, akan kita jumpai berbagai macam hal yang baru yang tentunya akan menambah wawasan keilmuaan kita. Pendidikan merupakan salah satu bidang ilmu, sama halnya dengan ilmu-ilmu lain. Pendidikan lahir dari induknya yaitu filsafat, sejalan dengan proses perkembangan ilmu, ilmu pendidikan juga lepas secara perlahan-lahan dari induknya. Pendidikan berada bersama dengan filsafat, sebab filsafat tidak pernah bisa membebaskan diri dengan pembentukan manusia. Filsafat pendidikan ialah aktifitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat tersebut sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan dan ,memadukan proses pendidikan. Artinya bahwa filsafat pendidikan dapat menjelaskan nilai - nilai dan maklumat-maklumat. Yang dipercayakan untuk mencapainya. Dan didalam makalah yang singkat ini akan diterangkan tentang pengertian filsafat pendidikan, subjek / objek filsafat, dan ruang lingkup filsafat pendidikan.
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang yang di tulis di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Jelaskan pengertian filsafat pendidikan?
2. Jelaskan subjek/ objek filsafat
3. Jelaskan ruang lingkup filsafat pendidikan?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusaan masalah yang di paparkan di atas, maka penulis mempunyai tujuan yang inggin di capai dalam penulisan makalah ini, antara lain:
1. Memahami arti filsafat pendidikan
2. Memahami subjek/objek filsafat
3. Memahami ruang lingkup filsafat pendidikan
Berdasarkan rumusaan masalah yang di paparkan di atas, maka penulis mempunyai tujuan yang inggin di capai dalam penulisan makalah ini, antara lain:
1. Memahami arti filsafat pendidikan
2. Memahami subjek/objek filsafat
3. Memahami ruang lingkup filsafat pendidikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar